PASAR ACEH

PASAR ACEH
suasana dipagi hari di pasar aceh

Kamis, 06 Desember 2012

Makalah Pengembangan Kurikulum PAI Anatomi dan Desain Kurikulum


A.    Komponen –Komponen Kurikulum

                Kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia maupun binatang, yang memiliki susunan anatomi. Unsur atau komponen-komponen anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian atau media, serta evaluasi. Keempat komponen tersebut berkaitan erat satu sama lain.
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini meliputi dua hal, pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntunan, kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antara komponen-komponen kurikulum, yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan, demikian juga evaluasi sesuai dengan proses, isi dan tujuan kurikulum.

1.       TUJUAN KURIKULUM
Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntunan kebutuhan dan kondisi masyarakatserta didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama filsafat Negara.
Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikenal katagori  tujuan sebagai berikut:
a.       Tujuan pendidikan nasional merupakan, tujuan jangka panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia
b.      Tujuan Institusional merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan
c.       Tujuan kurikulum adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi
d.      Tujuan Instruksional merupakan target yang harus sesuai mata pelajaran

Mengajar didalam kelas, tujuan-tujuan khusus lebih diutamakan, karena lebih jelas dan mudah pencapaiannya ,serta dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit dan menekankan pada prilaku  siswa,sedang perumusan tujuan umum  lebih bersifat abstrak, pencapaiannya memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur.
Tujuan-tujuan mengajar dibedakan  atas beberapa katagori, sesuai dengan prilaku yang menjadi sasarannya. Bloom mengemukakan tiga katagori tujuan mengajar sesuai dengan Domain-domain prilaku individu, yaitu domain kognitif,afektif, dan psikomotor. Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan intelektual dan berfikir . Domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaan,sikap,minat, dan nilai-nilai. Domain psikomotor menyangkut penguasan dan pengembangan keterampilan-ketrampilan motorik.
Perumusan tujuan mengajar yang terbentuk tujuan khusus (Objective) memberikan beberapa keuntungan:
a.       Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan mengajar kepada siswa.
b.      Membuat memudahkan guru-guru memilih dan menyusun bahan ajar.
c.       Memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media mengajar.
d.      Memudahkan guru mengadakan penilaian

2.       BAHAN AJAR
Tujuan utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan-lingkungan,orang-orang,alat-alat,ide-ide, untuk mendorong siswa melakukan interaksi yang produktif dan memberikan pengalaman belajar yang dibutuhkan.
Ada beberapa cara untuk menyusun rekuens bahan ajar yaitu:
1)      Sekuens kronologis untuk menyusun bahan ajar yang mengandung urutan waktu
2)      Kausal siswa diharapkan pada peristiwa  situasi yang menjadi sebab atau pendahuluan dari sesuatu peristiwa atau situasi lain.
3)      Sekuens structural bagian-bagian bahan ajar suatu bidang studi telah mempunyai struktur.
4)      Sekuen logika dan psikologi menurut sekuens  logika bahan ajar dimulai dari bagianmenuju pada keseluruhan  dari yang sederhana  kepada yang kompleks,tetapi menurut sekuens psikologis  sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian dari yang komplek kepada yang sederhana.
5)      Sekuens spiral bahan ajar dipusatkan  pada topic dan pokok bahan.
6)      Rangkaian kebelakang mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur kebelakang.
7)      Sekuens berdasarkan hierarki belajar prosedur model ini adalah tujuan-tujuan khusus utama pembelajaran dianalisis kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan ajar untuk mencapai tujuan tersebut.

3.       STRATEGI MENGAJAR
Adabeberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu sebagai berikut:

a.       Reception/ exposition learning-diseoveri learning
·         Exposition atau reception learning keseluruhan bahan ajar disampaikan kepada siswa dalam bentuk akhir atau bentuk jadi , baik secara lisan maupun tulisa.siswa tidak dituntut untuk mengolah atau melakukan aktifitas lain kecuali menguasainya.
·         Discoveri learning bahan ajar tidak dirajikan dalam bentuk akhir,siawa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,membandingkan,mengkatagorikan,menganalisis,mengiluterasikan,mengorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
b.      Rete learning-meaningful learning
·         Rate learning bahan ajar disampaikan kepada siswa tanpa memperhatikan arti atau maknanya bagi siswa,siswa menguasai bahan ajar dengan menghafalkannya.
·         Meaningful learning menyampaikan bahan mengutamakan maknaya bagi siswa.
c.       Broup learning-individual learning

4.       MEDIA MENGAJAR
Media mengajar merupakan,segala macam bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar
Pengelompokan media mengajar menurut Rowntree (1974:104-113) adalah:
a.       Interaksi insani,komunikasi langsung antara dua orang atau lebih
b.      Realita, dalam interaksi insani siswa berkomunikasi dengan orang-orang,sedangkan dalam realita orang-orang tersebut hanya menjadi objek pengamatan,objek studi siswa
c.       Pictural,menunjukkan penyajian berbagai bentuk variasi gambar dan diagram nyata ataupun simbol,bergerak dan tidak,dibuat diatas kertas,film,kaset,disket dan media lainnya
d.      Simbol tertulis media penyajian informasi yang paling umum,tetapi tetap efektif
e.      Rekaman suara,berbagai bentuk informasi dapat disampaikan kepada anak dalam bentuk rekaman suara

5.       EVALUASI PENGAJARAN
Evaluasi yang dievaluasi dalam pengajaran bukan hanya hasil belajar mengajar tetapi keseluruhan pelaksanaan pengajaran yang meliputi evaluasi komponen tujuan mengajar,bahan pengajaran (yang menyangkut sekuens bahan ajar),strategi dan media pengajaran serta komponen evaluasi mengajar sendiri.
Untuk mengevaluasi komponen-komponen dan prises pelaksanaan mengajar bukan hanya digunakan tes tetapi juga digunakan bentuk-bentuk nontes,seperti observasi,studi documenter,analisis hasil pekerjaan,angket dan checklist.

6.       PENYEMPURNAAN PENGAJARAN
Hasil-hasil evaluasi,baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar secara keseluruhan,merupakan umpan balik bagi penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut.sesuai dengan komponen-komponen yang dievaluasi,pada dasarnay semua komponen mengajar mempunyai kemungkinan untuk disempurnakan,tergantung pada kesimpulan hasil evaluasi.

B.     DESAIN KURIKULUM PAI
               
                Berkaitan dengan era globalisasi yang cenderung pada perubahan yang sangat cepat dan ketidak pastian ini,maka lembaga pendidikan islam memerlukan suatu desai kurikulum yang berorientasi pada masa depan,memiliki fleksibilitas tinggi,diversifikasi keahlian,serta mudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan masyarakat.
                Fleksibilitas dan adap tabilitas program ini merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan relevansi kurikulum,yaitu kurikulum yang dapat berlaku pada masa sekarang dan dapat pula disesuaikan untuk masa depan.
Kurikulum PAI dapat didesain:
Ø  disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan sekolah tersebut berada.Strategi yang dilakukan adalah menjalin suatu kerja sama dengan badan – badan pemerintah swasta , kemudian diikat dalam suatu kurikulum yang diajarkan dikelas maupun diluar kelas .Bahkan siswa diajarkan langsung oleh tenaga ahli dari badan tersebut. Kurikulum tidak hanya sampai pada upaya untuk membuat orang lain cerdas dalam ilmu,tetapi juga harus produktif didalam ilmu.
Ø  memahami aspek-aspek fundamental dari perubahan sikap dan nilai dari unsure yang menilai kurikulum pendidikan.
Ø  memahami secara benat berbagai aspek yang menyangkut pondasi-pondasi pendidikan seperti aspek-aspek filosofis,budaya masyarakat,supaya tidak terjadi jurang pemisah antara sekolah dan masyarakat dilingkungannya.
Ø  dalam otonomi bidang pendidikan,kurikulum harus bersifat resposif terhadap arahan nasional disatu pihak dan dipihak lain harus akomodatif terhadap tuntutan local karena kurikulum yang sentralistik telah membuat siswa menjadi asik dilingkungannya sendiri.hal ini dapat dilakukan dengan menawarkan berbagai mata pelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan,keinginan,minat,dari kemampuan siswa yang bervariasi.
Ø  substansi kurikulum hendaknya membuka kemungkinan vertical yang mengacu pada struktur keilmuan dan pengembangan horizontal yang mengacu pada keterkaiatan dan relevansi antara bidang keilmuan.
Ø  sebelum menyusun kurikulum hendaknya diadakan penelitian terlebih dahulu mengenai kebutuhan stake holder primer (siswa) dan tersier (dunia kerja). Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan inilah kemudian ditetapkan kompetensi-kopetensi apa disajikan sebagai jasa pendidikan.
Penerapan materi atau bahan kurikulum
                Jika inti pokok ajaran agama islam meliputu akidah,syari’ah, dan ihsan,maka desain kurikulum  PAI selayaknya juga diarahkan  kepada tiga aspek tersebut.Untuk lebih jelas berikut penjelasan melalui bagan dibawah ini.




Harus mempertimbangkan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siawa


                Karena diperlukan kesesuian tingkat perkembangan,cakupan kurikulum PAI harus dibedakan pada masing-masing tingkat (SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi) dan jenis sekolah yang ada.

Ø  terintegrasinya ilmu pengetahuan umum kedalam islam melalui desain kurikulum dibarengi dengan srtategi pembelajaran dan perlu dikembangkan beberapa pendekatan supportif,evidentif,dan rasionalistik.
ü  Pendidikan supportif > membantu siswa sebagai calon ilmuan dalam mengembangkan pengetahuan melalui proses penemuan potensi menuju kemandirian dan kemantapan diri sebagai pribadi yang utuh.
ü  Pendekatan evidentif > melihat bahwa ilmu pengetahuan itu selalu berkembang menuju titik kesempurnaan, akan lahir yang inovatif.
ü  Pendekatan rasionalistik > melihat bahwa proses pendidikan merupakan konsekuensi prinsip idealis eksternalisasi diri siswa dengan sejumlah harapan peran yang dicita-citakan.
Ø  Peran kurikulum perlu berakar pada pandangan filosofis masyarakat yang mempertanyakan aspek-aspek seperti apa yang menjadi pengetahuan yang perlu dikembangkan sehingga sesuai dengan budaya masyarakat.aspek dari potensi dari individu yang patut untuk dikembangkan kedalam proses  pembelajaran, dan seperti apa sifat metode belajar yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh masyarakat .
                Proses pembelajaran PAI buka berdasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran adalah merupakan transfer informasi saja tetapi pemblajaran merupakan suatu proses memperdayakan atau mengaktifkan siswa. Dengan demikian, perlu adanya interaksi yang aktif dan partisipatif  antara siswa dan materi atau dengan situasi akademik tertentu sehingga materi pembelajaran dapat difransformasikan menjadi pengalaman siswa. Artinya sasaran akhir dari kurikulum adalah pembelajaran
(learning),bukan pengaran (teacing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar